Selasa, 13 Mei 2014

rinduku



ASSALAMUALAIKUM Wr.Wb
Izinkan saya mempersilakan pembaca untuk sejenak mengenal penulis kalimat ini secara lebih dekat..:_@ karena seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang.)”keep smile yukss’’^_^ saya  juga tidak mengetahui harus darimana mengawali sapaan kepada sahabat, tapi ketika jemari  indah menari di atas papan keyboard putih seindah itu juga rangkaian penghias yang membawa kita akan terlarut di ruang rindu.
Salam sayang selalu kepada Bapak dan Mama tercinta yang  telah berhasil menjadi orang tua istimewa untuk abang Ndoa, abang Boya, abang Iki, Bamal, dan teruntuk bungsu manja nan manis ‘’ajeng”..Sadari bahwa tanpa mereka tidak akan terlahir pribadi yang unggul dan tangguh.Thanks to Allah SWT yang menitipkan kesabaran dan kasih sayang,sehingga keikhlasan mereka dapat kami rasakan.Sungguh tidak  ada kata yang mampu melukiskan betapa keduanya sangat berharga dalam kehidupan kami berlima.Bapak dengan kedisiplinan yang tegas untuk siap membentuk karakter anaknya, juga tak lupa meneguhkan bahwa kejujuran adalah modal utama yang harus dijalankan. Mama Tersayang,, dengan penuh kesabaran dan pengorbanannya melahirkan kelima buah cintanya ,dari gumpalan nutfah, janin ,dan menjadi bayi mungil yang menggemaskan berwangi surga .Jika mengingat kedua sosok ini, tidak ada ungkapan yang mampu mendekskripsikan betapa mahalnya pelajaran  yang diajarkan kepada kami. Pelajaran yang  tidak mungkin didapatkan di tempat lainnya maupun sekolah. Secara lahiriah pendidikan yang pertama kali terbentuk adalah dari lingkungan keluarga, karena  orangtualah guru utama untuk mengajarkan bagaimana berjalan, berbicara, bersikap dan mengenalkan kita pada dunia luar. Alhamdulillah saya terlahir dari seorang guru. Berbeda jika disamakan dengan yang lainnya,bahwa menjadi anak dari seorang guru merupakan kebanggaan tersendiri dan bermetamorfosis di lingkungan yang mengedepankan nilai kejujuran serta selalu bersyukur atas apa yang telah didapatkan. Ajeng kecil tumbuh riang  dengan berkelimpahan kasih sayang dan perhatian dari empat orang saudara dan khususnya oleh Bapak tercinta yang tidak mau terlewatkan tumbuh kembang putri bungsu kesayangannya. Sampai Bapak rela tidak masuk kerja karena harus menemani mama wisuda diploma di kota kupang, khawatir tidak ada yang menjaga dan mengurus saya karena saat itu masih satu bulan. Bapakku yang bijak, mungkin sekarang Ajeng  tidak manja lagi. Bapakku yang manis senyumnya, mungkin sekarang Ajeng tidak cengeng lagi. Bapakku yang merdu suaranya mungkin sekarang Ajeng tidak malas lagi.Bapakku yang terganteng sepenjuru negeri mungkin sekarang Ajeng sudah tumbuh dewasa, seorang gadis remaja yang masih  ingin merasakan perhatian dari Bapakku tersayang dan Ajeng menyesal mengapa tidak memiliki bakat dari Bapak, karena Bapak belum sempat mengajarkan saya bermusik. Ajeng yakin ada darah seni yang mengalir dari bapak dan mama. Dan itu bakat yang telah dititipkan oleh sang Maha Pencipta.Lagi dan lagi butiran embun terus memaksa untuk membasahi kelopak mata yang kering juga turut menyaksikan kesedihan saat sinar indah itu telah jauh meredupkan hari ajeng. Dan monitor kecil ini menjadi saksi betapa ajeng ingin melihat senyummu yang anggun, gigi putih bersihmu yang rapi,tahi lalat kecil dipipimu yang indah, rambut cincin yang klimis , dan kumismu yang gagah. Juga hati tegarmu untuk  melawan kedua kantup jantung yang semakin melemah fungsinya sebaai organ vital. Sakit itu telah lama  bersarang yah,,??.Karena seingat ajeng dari TK sampai sekolah dasar BAPAK  sering sekali masuk rumah putih itu, yang didalamnya serba putih dan aroma khas kimiawi tajam tercium. Ketika sesak didada menghampiri dengan cepat, seketika  itu pula sulit  melangkah dan penglihatanmu menjadi berkunang-kunang.  Ajeng juga turut merasakan hal yang sama. Rasanya semua badan ini lemas waktu pulang sekolah harus diajak ke rumah putih itu, dan terekam jelas  ada ragamu terbaring lemah di kasur putih dengan selang infus di tangan kiri dan selang oksigen  terpasang di hidungmu. Mungkin sebelum ajeng lahir bapak su dah langganan masuk keluar rumah itu.  Tapi, ajeng juga suka kalau ada yang jenguk pasti bawa banyak makanan, buah, kue, yah bapak kan dilarang makan yang keras apalagi yang mainis atau berminyak. Jadi bisa dihabiskan sama ajeng( kalau ini senyum^ sendiri sambil ngetik). Kini baru sadar rasanya kehilangan orang yang kita sayangi yah(-,-). Tidak terasa bapak temani ajeng hanya sampai dua belas tahun saja,waktu yang cukup singkat,singkat sekali bapak. Ajeng yang berharap akan seperti teman yang lain. Minta restu saat mengikuti ujian sekolah , agar diberi kemudahan dalam mengerjakannya>
NURIAH MIFTAHUL JANNAH

نوريّة مفتاح الجنة


Minggu, 20 Oktober 2013

apa saja lah

Karena baru belajar, masih dalam proses belajar ya, jadi jangan pernah menyerah, tidak ada dalam kamusku wahai cewek aquarius yang enerjik dan penuh semangat rangkailah mimpi itu dari sekarang, saat ini, dan detik ini pula kau ukir manis di dasar hatimu yang paling dalam .